Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dollar masih menanjak naik dekati Rp15.400

 

sumber foto:shutterstock


Pada selasa (11/10/2022) Nilai tukas rupiah terhadap dollar AS dipasar spot pada sesi perdagangan di buka melemah. Mata uang Indonesia masih tertekan sentimen global, utamanya terkait pengetatan kebijakan moneter.

Pada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar Asdibuka pada level Rp15.331 per doolar AS, terdepresiasi dibanding posisi penutupan sebelumnya sebesar Rp15.318 per dollar AS.

Di zona negatif pada awal perdagangan terpantau rupiah terus bergerak di zona negatif, pada 10.00 WIB, nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp15.361 per dollar AS, terkoreksi 0,28%.

Ariston Tjendra Analisis Sinarmas Futures mengatakan, depresiasi rupiah masih disebabkan oleh kekhawatiran pasar terhadap potensi kenaikan suku bunga acuan bank setrak AS, The Federal Reverse (The Fed). Peningkatan suku bunga menjadi acuan yang agresif diproyeksi masih terjadi hingga akhir tahun ini.

“karena bank sentral AS lebih mempriotaskan pengendalian inflansi dibandingkan pertumbihan ekonomi,” tutur Ariston kepada Kompas.com pada selasa.

Perekonomian global saat ini terefleksikan dari imbal hasil obligasi pemerintah AS, menigkatnya kekhawatiran pasar terhadap kondisi perekonomian yang kembali  meningkat. Yield obligasi Negara AS  tenor 10 tahun kembali mendekati level 4 persen.

Ariston mengatakan, mengindisakin ekspetasi pasar yang masih besar terhadap kenaikan suku bunga acuan yang agresif.

Sentimen global turut menekan mata uang Asia lain. Sejumlah  mata uang Asia terpantau terpresiasi terhadap dollar AS, mulai dari dollar singapura (0,12persen), dollar taiwan(0,78 persen), won korea selatan (0,60 persen), ringgit Malaysia (0,50 persen), dan baht Thailand (0,40 persen).

 

Sumber artikel:kompas.com

Posting Komentar untuk "Kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dollar masih menanjak naik dekati Rp15.400"