Wabah Ebola yang terus menyebar luas
Wabah ebola di uganda yang menewaskan petugas kesehatan, tercatat dari laporan Organisasi Kesahatan Dunia (WHO) pada minggu ini.
29 orang termasuk 4 petugas kesehatan, tercatat
meninggal sejak wabah diumumkan di distrik
mubende pada tanggal 20 september.
Ini adalah wabah yang tercatat dari jenis Ebola di
sudan uganda tercatat sejak 2012,dan disaat bersamaan Afrika Utara masih
berjuang melawan dampak pandemi covid yang membuat sekolah mereka tutup selama
2 tahun.
Mohammed Ali adalah salah satu petugas kesehatan yang
tewask, dia meurapakan dokter dari Tanzania yang berusia 37 tahun yang bekerja
di rumah sakit Mubende, telah memlakukan opeasi keseorang pasien yang ditest positif terkena virus.
Menurut laporan Guardian pada jumat Enam Petugas
kesehatan lainnya telah terinfeksi, sehingga total kasus yang dilaporkan
menjadi 63 kasus di lima negara bagian.
Vaksin yang tidak terlalu berpengaruh
Presiden Uganda Yoweri Museveni mengatakan kepada warga
Uganda bahwa wabah itu terkendali.
“Pemerintah memiliki kapasitas untuk mengendalikan
wabah ini seperti yang telah kita lakukan sebelumnya. Oleh karena itu , tidak
perku ada kecemasana kepanikan pembatasan pergerekan atau penutupan tempat umum
yang tidak perlu” dalam pidato yang disiarkan di salah satu stasiun tv pada
Rabu (5/10/2022)
Di sisilain Dr Chirstopher Mambula , manajer program untuk Medecins Sans
Frontires (MSF) di uganda, mengatakan situasi saat ini “sangat serius”.
Seraya meningkatnya kasus namun kurangnya caksin untuk
mengobato Ebola yang bertanggung jawab atas wabah, dan sampai sekarang masih
belm jelas seberepa luasnya virus itu sudah tersebar luas.
Vaksin yang digunnakan untuk mengekang wabah Ebola
baru-baru ini di Republi Demokratik Kongo (DRC) tidak terlalu berpengaruh
melawan virus sudan.
WHO mengatakan beberapa vaksin sedang dalam berbagai
tahap pengembangan dua diantaranya dapat memulai uji klinis di Uganda dalam
beberapa minggu mendatang.
Menurut penuturan Mambula, Dari segi kontak dan
penyebaran, jika sudah menyebar di lima (wilayah), atu lebih dari stau tempat,
itu menimbilkan pertanyaan bagaiman rantai pennularan antara kasus yang berbeda
itu, apakah satu orang yang kemudian mencemari? Orang lain atau ada kejadian
seperti super-spreader, seperti pemakaman, di mana ridak hanya satu orang yang
terkontaminasi tapi beberapa orang.
“Sampai kita mendapakan indiksais sebaliknya saya akan
mengatakan ini sengat serius,” imbuhnya.
Namun kenyataannya berbeda tiba-tiba 50 kasuss muncul dalam satu hari jika melihat
dari masa inkubasi yang di umumkan sampai tiga minggu, dimana ada jeda seminggu
tanpa melihat kasus.
Ketakutkan penyebaran wabah lebih luas
Petugas kesehatan mengkhawatirkan oenyakit ini bisa
menyebar ke kamp pengungsi.
Setidaknnya 200.000 dari 1,5 juta penungsi Uganda yang
menempati jalan raya menuju DRC, sepanjan rute ini terdapat beberapa pemukiman
pengungsi.
Untuk membantu Kementerian kesehatan Uganda mengatasi
virus ini yang menyebar melalui kontak dengan darah dan cairan tubuh WHO telah
memberikan 2 juta dollar AS dari dana daruratnya dan mengirimkan spesialis
tambahan, persedian,dan sumber daya.
MSF juga mendirikan unit perawatan di rumah sakit
Mubbende dan berencana untuk membuka unit lain di kecamatan Madudu terdekat,
pusat wabah.
Menteri kesehatan Uganda Jane Ruth Aceng menyerukan ini
untuk lebih banyak dukungan internasional “Upaya yang dilakuan sejauh ini
penting tetapi perlu dintensifkan jika kita ingin mengakhiri apeidemi ini hari
ini” tuturnya yang dilansir Guardian.
“saya mengendalikan anda semua untuk memobilisasi lebih
banyak sumber daya dalam kapasitas anda masing-masing untk mengakhiri pandemi
Ebola di negara kita,” imbuhnya
Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Afrika,
bagian dari Uni Afrika, mengatakan Uganda akan menjadi tuan rumah pertemuan
tingkat menteri miggu depan dengan negara tetangga dan negara Afrika lainnya
yang telah mengalami wabah Ebola ini.
Posting Komentar untuk "Wabah Ebola yang terus menyebar luas"